Meski Buruk Rupa, Anak Ini Sangat Disayangi Nabi
Meski Buruk Rupa, Anak Ini Sangat Disayangi Nabi - Rasulullah memang terkenal sebagai penyayang anak-anak. Beliau tidak pernah membeda-bedakan setiap anak dari rupanya karena keimanan yang sesungguhnya terpancar dari amal ibadahnya. Pastinya kita bertanya-tanya siapakah anak yang sangat disayangi oleh Rasulullah ini. Ternyata anak ini berasal dari pedalaman. Suatu ketika, anak ini mendatangi Rasulullah dengan membawa hadiah khas dari daerahnya. Nabi pun menerima hadiah itu dengan rasa yang penuh cinta. Setelah itu, Nabi memberikan balasan terbaik ketika si kecil akan pulang di rumahnya. Nabi begitu menyayangi anak ini.
Meski buruk rupa, anak ini sangat disayangi Nabi karena keimanannya dan kebaikan hatinya yang mampu menarik Rasulullah. Di suatu ketika, Nabi mengunjungi anak tersebut. Nabi pun langsung menuju pasar karena biasanya anak itu berjualan di pasar.
Dari arah belakang, Rasulullah mendatangi anak ini dan memeluknya. Kejutan ini sebagai tanda kasih sayang beliau terhadap anak kecil itu. Candaan yang khas juga menjadi pelengkap dalam kasih sayangnya ini.
Dalam tafsir Dr. Ali Hasyimi, anak itu meronta-ronta dan bertanya siapakah yang telah memeluknya itu. Ia pun berteriak ingin dilepaskan. Namun, Rasulullah tidak melepaskan pelukannya tersebut. Beliau hanya melonggarkan dekapannya itu sehingga si kecil dapat menoleh ke arah belakang. Setelah mengetahui siapa yang memeluknya, si kecil pun langsung menempelkan punggungnya lebih kuat pada dada nabi.
Sambil bercanda, Nabi pun mengatakan siapa yang hendak membeli budak ini.
Si kecil pun mengatakan bahwa harganya pasti sangatlah murah.
Tapi, di sisi Allah, anak kecil itu bukanlah seseorang yang dihargai murah, tukas Rasulullah.
Anak itu bukanlah seseorang yang murahan. Mungkin, manusia lain melihat anak itu dengan hina karena rupa yang kurang sempurna. Namun, Allah tidak pernah menilai seseorang dengan murah hanya karena fisiknya.
Dalam riwayat lain, Rasulullah pernah bersabda bahwa anak itu memiliki harga yang sangat mahal dihadapan Allah SWT.
Ajaran inilah yang sering dilupakan dan diremehkan oleh umat manusia.Tidak sedikit bahkan orang yang menentang isi dari riwayat ini. Riwayat-riwayat tersebut menjelaskan bahwa hendaknya kita berbuat baik dengan ramah pada anak-anak sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah.
Anak-anak adalah generasi muda yang patut kita jaga dengan baik. Namun, hal ini tidak dibuktikan ketika anak-anak mengikuti ibadah di masjid. Mereka justru bercanda dengan sesama anak-anak sehingga para orangtua pun langsung memarahinya. Padahal, dalam kisah ini terlihat jelas bahwa kita seharusnya beperilaku halus pada anak-anak karena mereka tidak akan mengerti jika hanya dimarahi tanpa dikasih tahu mengapa mereka salah dan apa yang harus dilakukan. Bercandalah dan sayangilah mereka. Senyumlah saat bertemu dengan anak-anak. Percayalah bahwa hati anak-anak masihlah tulus dan ikhlas sehingga mereka bisa tahu siapa orang yang tulus dan yang tidak.
Selain itu, kecantikan rupa tidak dapat digunakan sebagai bukti bahwa seseorang memiliki keimanan yang kuat atau tidak. Semua itu kembali ke amal ibadahnya. Rupa hanyalah bonus yang diberikan oleh Allah namun amal ibadahlah yang mampu menyelamatkan kita dari siksaan Allah. Bagi Anda yang memiliki rupa menawan jangan lantas sombong dengan semua itu karena bisa saja Allah mengambil kenikmatan itu. Sedangkan bagi Anda yang memiliki rupa kurang menawan janganlah berputus asa karena Allah tidak pernah membeda-bedakan umat-Nya atas dasar rupa karena meski buruk rupa, anak ini sangat disayangi Nabi.
Meski buruk rupa, anak ini sangat disayangi Nabi karena keimanannya dan kebaikan hatinya yang mampu menarik Rasulullah. Di suatu ketika, Nabi mengunjungi anak tersebut. Nabi pun langsung menuju pasar karena biasanya anak itu berjualan di pasar.
Dari arah belakang, Rasulullah mendatangi anak ini dan memeluknya. Kejutan ini sebagai tanda kasih sayang beliau terhadap anak kecil itu. Candaan yang khas juga menjadi pelengkap dalam kasih sayangnya ini.
Dalam tafsir Dr. Ali Hasyimi, anak itu meronta-ronta dan bertanya siapakah yang telah memeluknya itu. Ia pun berteriak ingin dilepaskan. Namun, Rasulullah tidak melepaskan pelukannya tersebut. Beliau hanya melonggarkan dekapannya itu sehingga si kecil dapat menoleh ke arah belakang. Setelah mengetahui siapa yang memeluknya, si kecil pun langsung menempelkan punggungnya lebih kuat pada dada nabi.
Sambil bercanda, Nabi pun mengatakan siapa yang hendak membeli budak ini.
Si kecil pun mengatakan bahwa harganya pasti sangatlah murah.
Tapi, di sisi Allah, anak kecil itu bukanlah seseorang yang dihargai murah, tukas Rasulullah.
Anak itu bukanlah seseorang yang murahan. Mungkin, manusia lain melihat anak itu dengan hina karena rupa yang kurang sempurna. Namun, Allah tidak pernah menilai seseorang dengan murah hanya karena fisiknya.
Dalam riwayat lain, Rasulullah pernah bersabda bahwa anak itu memiliki harga yang sangat mahal dihadapan Allah SWT.
Ajaran inilah yang sering dilupakan dan diremehkan oleh umat manusia.Tidak sedikit bahkan orang yang menentang isi dari riwayat ini. Riwayat-riwayat tersebut menjelaskan bahwa hendaknya kita berbuat baik dengan ramah pada anak-anak sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah.
Anak-anak adalah generasi muda yang patut kita jaga dengan baik. Namun, hal ini tidak dibuktikan ketika anak-anak mengikuti ibadah di masjid. Mereka justru bercanda dengan sesama anak-anak sehingga para orangtua pun langsung memarahinya. Padahal, dalam kisah ini terlihat jelas bahwa kita seharusnya beperilaku halus pada anak-anak karena mereka tidak akan mengerti jika hanya dimarahi tanpa dikasih tahu mengapa mereka salah dan apa yang harus dilakukan. Bercandalah dan sayangilah mereka. Senyumlah saat bertemu dengan anak-anak. Percayalah bahwa hati anak-anak masihlah tulus dan ikhlas sehingga mereka bisa tahu siapa orang yang tulus dan yang tidak.
Selain itu, kecantikan rupa tidak dapat digunakan sebagai bukti bahwa seseorang memiliki keimanan yang kuat atau tidak. Semua itu kembali ke amal ibadahnya. Rupa hanyalah bonus yang diberikan oleh Allah namun amal ibadahlah yang mampu menyelamatkan kita dari siksaan Allah. Bagi Anda yang memiliki rupa menawan jangan lantas sombong dengan semua itu karena bisa saja Allah mengambil kenikmatan itu. Sedangkan bagi Anda yang memiliki rupa kurang menawan janganlah berputus asa karena Allah tidak pernah membeda-bedakan umat-Nya atas dasar rupa karena meski buruk rupa, anak ini sangat disayangi Nabi.
0 Response to " Meski Buruk Rupa, Anak Ini Sangat Disayangi Nabi"
Posting Komentar